Raja Gowa Tak Lagi Punya Istana dan Rakyat

07.57 Posted In Edit This 1 Comment »


Di Sulawesi Selatan, pada abadke-13-14, pernah ada kerajaan besar, yakni Kerajaan Gowa. Kini kebesaran Gowa hanya tinggal kenangan, meskipun sang penerus masih ada. Sang penerus itu adalah Putra Mahkota Andi Kumala Andi Idjo Karaeng Lalolang, putra Raja Ke-36 Gowa Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin (1956-1960). Andi Idjo merupakan raja terakhir Gowa, meninggal di Jongaya pada 1978.

Andi Kumala diangkat melalui prosesi sakral, yakni pemilihan dan penjaringan yang serius. Dalam prosesi itu, semua keturunan raja Gowa yang dianggap berkompoten dipertemukan. Selanjutnya, diuji personality-nya oleh sebuah dewan kesatuan di Kerajaan Gowa yang memiliki hak veto, yakni Bate Salapang.

Bate Salapang terdiri atas keturunan sembilan karaeng (raja), yang sebelumnya memegang kekuasaan penuh kerajaan kecil di sekitar Kerajaan Gowa. Lalu, mereka menyatu dalam kekuasaan Kerajaan Gowa, di bawah pemerintahan Tumanurung (raja pertama Gowa).

Meski Andi Kumala diangkat melalui sebuah prosesi yang rumit, pria 48 tahun itu hanyalah raja yang tak lagi punya kekuasaan dan tak lagi punya rakyat, apalagi istana.

Jadilah Kerajaan Gowa kini sebagai kerajaan yang memiliki nama, pengakuan, namun tidak memiliki daerah kekuasaan, aset, dan juga rakyat.

Segala aset di Kerajaan Gowa telah menjadi milik pemerintah daerah (pemda). Karena itu, Kerajaan Gowa tidak lagi punya otoritas akan segala tanah dan isi alam yang ada di dalamnnya.

Sebab, berdasar UU No 39 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Swatantra di Sulawesi Selatan, Kerajaan Gowa dinyatakan telah dihapus. Sejak itulah, Kerajaan Gowa berubah menjadi Pemkab Gowa.

Puncaknya, pada 1973, status Istana Balla Lompoa yang menjadi tanda kebesaran Kerajaan Gowa selama puluhan tahun berubah menjadi museum.

Lantas, apa yang bisa dibanggakan Andi Kumala sebagai putra mahkota dari kerajaan yang tak lagi punya kekuasaan, istana, dan rakyat? "Kepentingan budaya dan adat," kata Andi yang lulusan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ketika ditemui di rumahnya yang sederhana di Jalan Mangka Dg Bombong, Sungguminasa, Gowa.

Karena itu, dia kini sedang menunggu untuk disakralkan menjadi raja ke-37 Gowa.

Lantas, bagaimana aset dari Kerajaan Gowa dan akan bagaimana bentuk kerajaan itu bila Putra Mahkota Andi Kumala Andi Idjo Karaeng Lalolang telah dinobatkan menjadi raja ke-37 Gowa?

Andi Kumala yang sehari-hari seorang PNS (pegawai negeri sipil) menuturkan, secara aset, Kerajaan Gowa tidak lagi memiliki kekayaan yang mutlak. Bahkan, menurut dia, Kerajaan Gowa kini hanyalah sebuah simbol. Tanpa memiliki kekuasaan dan rakyat. "Peran kami hanya ikut menjaga kelestarian budaya dan adat," kata bapak lima anak itu.

Kini sehari-harinya Andi Kumala memegang jabatan kepala seksi di Dinas Prasarana Wilayah (praswil) Pemkab Gowa. Berstatus PNS, Andi Kumala mengaku tidak menempatkan diri sebagai putra mahkota, meskipun keabsahannya telah diakui seantero Kabupaten Gowa.

"Meski saya putra mahkota, saya tetap memiliki tugas sebagai pelayan masyarakat. Sebab, sebagai bagian dari Pemda Gowa, kami adalah pengayom," katanya.

Gelar dan juga perlakuan istimewa barulah dibutuhkan Andi Kumala ketika sebuah hajatan budaya dan adat Kerajaan Gowa dilaksanakan. Misalnya, ritual tahunan Accera Kalompoang (upacara pencucian benda-benda pusaka Kerajaan Gowa).

"Ketika saya mengenakan pakaian PNS, saya PNS. Namun, ketika upacara adat dilaksanakan, saya barulah seorang putra mahkota. Status itu hanyalah masalah pengakuan, bukan hal untuk dibanggakan," tuturnya.

Berbicara lebih jauh, Andi Kumala dan juga Abdul Razak Tate Dg Jarung, Ketua Dewan Hadat Bate Salapang Kerajaan Gowa berharap, sekiranya ke depan pemerintah RI dapat lebih memperhatikan kehidupan keluarga keturunan kerajaan/kesultanan yang ada di Indonesia. "Sebab, harus diakui, kehidupan sebagian besar keluarga keturunan kerajaan atau kesultanan di Indonesia, begitupun di Gowa, tidak begitu sejahtera. Bahkan, bisa dikata, sangat pas-pasan," kata Andi Kumala.

1 komentar:

NAnO WiBiSonO mengatakan...

Kasihan bgd ya raja tu!!!!!!!

Posting Komentar