Hasil Sertifikasi Guru SD dan SMP Jeblok

15.29 Posted In Edit This 0 Comments »


SURABAYA - Para guru SD dan SMP agaknya harus rajin mengikuti diklat atau sejenisnya. Sebab, berdasar hasil pengumuman sertifikasi guru kuota 2008, sebagian besar guru yang jeblok atau tidak lulus adalah guru SD dan SMP. Sedangkan guru SMA/SMK, relatif lebih baik.

Data dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, dari total 4.641 peserta sertifikasi kuota 2008, yang lulus hanya 2.197 guru atau 47,3 persen saja. Sebanyak 2.379 guru atau 51,3 persen harus ikut PLPG (program pendidikan dan pelatihan guru).

Dari jumlah guru yang tidak lulus, penyumbang terbesar adalah guru SD dan SMP. Lebih dari 50 persen guru-guru jenjang ini tidak lulus sertifikasi melalui jalur portofolio.

''Kalau untuk guru SD dan SMP, kan mereka masih jarang menerima diklat, seminar, semiloka, dan sejenisnya. Wawasan mereka juga masih kurang,'' ujar Ketua LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Unesa Prof Haris Supratno kemarin.

Hasil pengumuman itu seharusnya dijadikan acuan bagi guru-guru yang belum ikut sertifikasi. Maksudnya, mereka harus rajin meng-update wawasan dan pengetahuan pembelajaran dengan mengikuti seminar dan sejenisnya itu. Namun, tentu tidak asal seminar dan hanya untuk mendapatkan sertifikat saja. Lebih dari itu, para guru menerima tambahan ilmu dan pengetahuan.

Haris menjelaskan, terkadang guru yang tidak sertifikat jalur portofolio berfikir praktis. Yakni, tidak lulus lewat portofolio, toh kemungkinan besar lulus lewat PLPG. Padahal, dari seluruh guru yang ikut PLPG selama ini juga masih banyak yang tidak lulus. Mereka rata-rata kurang di materi tes tulis.

''Tes PLPG ini masih ada yang tidak lulus lagi, jumlahnya lebih dari seribu orang. Di antaranya juga ada guru-guru dari Surabaya,'' ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha (TU) Dispendik Bambang Sugijanto menyatakan, hasil sertifikasi guru Surabaya tahun ini sudah lebih baik dari tahun lalu. Pada tahun lalu, yang lulus jalur portofolio hanya 40 persen saja. Namun demikian, pihaknya tetap berharap agar para guru lain lebih termotivasi untuk bisa lebih baik lagi ke depannya.

''Ya, kalau sudah tahu hasilnya begini diharapkan guru-guru yang nanti ikut kuota 2009 bisa lebih termotivasi untuk lebih baik,'' ujar Bambang.

Selama ini Dispendik tidak kurang-kurang memberikan berbagai pelatihan pada guru. Selain itu, berbagai seminar juga dibiayai. Kalaupun ada seminar-seminar dari luar yang harus diikuti, pemkot juga telah mendanai melalui Bopda. Dana Bopda salah satunya digunakan memang untuk meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui berbagai seminar dan diklat. ''Kami sudah berusaha semaksimal mungkin mendorong mereka,'' pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar