TPS Pasar Turi Dimakan Rayap

21.17 Posted In Edit This 0 Comments »


SURABAYA - Terhentinya pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) pedagang Pasar
Turi membuat konstruksi bangunan yang berasal dari kayu dan tripleks itu memprihatinkan. Beberapa bagian lapuk dimakan rayap. Bahkan, ada yang mulai keropos dan roboh.

Berdasar pantauan Jawa Pos, kerusakan TPS bisa dilihat dari luar lokasi pasar. Banyak tripleks untuk dinding pemisah antarkios yang mengelupas. Di antara beberapa dinding yang sebelumnya rapat, kini banyak yang bolong.



Kondisi lebih parah terlihat di TPS sisi utara. Banyak asbes penutup bagian atas TPS yang hilang karena tertiup angin kencang. Diduga, hal itu disebabkan kontraktor menghentikan pembangunan secara mendadak sehingga pemasangan asbes belum kuat. Akibatnya, kayu dan tripleks yang sudah terpasang kini rapuh karena sering terkena panas dan hujan. Apalagi, kondisi tersebut berjalan sejak kontraktor menghentikan pembangunan pada awal 2008. "Hanya sisi dalam yang benar-benar bisa dipakai," kata Sekretaris Tim Pemulihan Pasca Kebakaran (TPPK) Pasar Turi Kemas A. Halim kemarin (29/1).

Dia menjelaskan, kini juga banyak TPS lantai dua yang rusak. Diduga, kondisi tersebut disebabkan beberapa atap asbes bocor dan dibiarkan saja. Sehingga, saat hujan, air masuk dan membasahi kios. Akibatnya, banyak kayu pohon kelapa yang dijadikan penyangga kios rapuh.

Hal itu terlihat dari bentuk kayu yang mulai melengkung. Beberapa bagian kayu-kayu tersebut saat ini dihuni banyak hewan kecil seperti rayap. Hal sama terjadi pada tripleks. Banyak sisi tripleks yang menjadi dasar lantai dua ditumbuhi jamur berwarna putih. Ada juga yang sudah menghitam.

Melihat kondisi itu, pedagang sepakat untuk tidak menempati TPS di lantai dua. "Kalau tidak kuat, terus jebol, yok opo, Mas?" tuturnya. Mereka lebih sreg menempati TPS di lantai satu dan sekitarnya.

Untuk mengatasi hal itu, TPPK Pasar Turi mengusulkan agar pemkot turun tangan terkait dengan pengaturan dalam pemanfaatan TPS. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah mendukung sebagian pedagang Pasar Turi yang hijrah ke lokasi pasar lain. Antara lain, Pasar Grosir Surabaya, ITC, dan DTC. "Ada separo dari 3.500 pedagang seluruhnya," sambung Khoping, wakil ketua TPPK Pasar Turi.

Menurut dia, pedagang yang sudah hijrah diminta legawa untuk sementara waktu dengan tetap menempati lokasi baru hingga Pasar Turi selesai dibangun. Sedangkan TPS dimanfaatkan oleh pedagang yang tidak mampu hijrah dan saat ini berjualan di bekas pasar yang terbakar itu. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena jumlah TPS yang ada tidak seimbang dengan pedagang. Khoping juga meminta agar pemkot tidak mengulur-ulur lagi kelanjutan pembangunan TPS.

0 komentar:

Posting Komentar